Maksud Insan Ulul Albab
"Satu golongan yang mempunyai asas yang kukuh dalam Al-Qur'an, ilmu pengetahuan yang luas dan pelbagai, mampu berfikir dan memerhati kejadian Allah dengan mata hati dan akal yang tajam serta mengambil iktibar darinya."
(YAB Dato' Seri Abdullah Ahmad Badawi, University Oxford, 1 Oktober 2004)
Berfikir adalah ciri manusia, jadi manusia adalah haiwan yang berfikir menurut Ilmu Mantiq (logika), maka manusia berusaha dengan akalnya memikirkan segala sesuatu yang dia alami dan dianalogikan kepada yang lainnya. Berfikir juga berguna untuk menyelesaikan pekerjaan yang berat, berfikir untuk berfikir.
Berfikir terhadap alam semesta melahirkan filsafat alam, dan ilmu-ilmu lainnya, seperti berfikir tentang objek manusia melahir : Ilmu Jiwa, Ilmu kedokteran, logika, antrofologi, sosiologi dan sebagainya. Berfikir menurut tuntunan Al-Qur’an berjalan seimbang antara fikir dan zikir. Kecerdasan yang sempurna adalah berpadunya antara zikir dan fikir.
Pada dasarnya insan ulul albab adalah orang yang selalu sedar diri dan sedar peranannya. Prof. Naquib al-Attas mengemukakan ciri-ciri ulul albab secara teperinci. Ciri-ciri tersebut adalah:
- Senantiasa melakukan zikrullah dalam erti luas dalam segala gerak-geri dan aktivitinya, serta bertafakkur terhadap alam ciptaanNya, sebagaimana disebutkan dalam surah Ali-Imran: 190
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah engkau menciptakan semua ini sia-sia, Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”
(QS Ali Imran: 190-191)
- Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu hingga mendalam.
- Mampu memisahkan yang buruk dengan baik , kemudian dia memilih, berpihak dan mempertahankan yang baik itu meskipun bersendirian.
- Kritis dalam mendengarkan pembicaraan, sentiasa mengawal ucapan, teori, proposisi ataupun dalil.
- bersedia mendakwahkan ilmu yang dimilikinya kepada masyarakat.
- tidak takut kepada siapapun, kecuali hanya kepada Allah swt.
- senantiasa ruku dan sujud pada sebahagian malamnya, merintih pada Allah semata-mata hanya mengharapkan rahmat dan redhaNya.
Banyak hikmah yang bernilai dari model Insan Ulul Albab. Namun, mengapa perbuatan dan amalan kita selama ini tidak berdampak meningkatkan kualiti hidup kita?
Adakah kita termasuk dalam kelompok Ulul Albab ini…?
Mari kita semua berusaha untuk menjadi insan yang lebih baik dengan melakukan semua ibadah dengan tekun dan khusyu’ serta menjadi insan berguna kepada insan yang lain…!!!
Wallahu’alam…~
^___^
.:::ANNAEM:::.
-jakartabarat-
-khamis, 0450, 302022011-
1 comment:
izin ngutip gan, untuk bahan diskusi
Post a Comment