Wednesday, April 28, 2010

::- Owh.. kikislah kenegatifan anda~ -::

.::Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang::.

---------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------

.::-Kikis sebelum membesar, Cegah sebelum datang-::.

Diri kita diciptakan Allah SWT dengan potensi kebaikan (nurani) dan keburukan (ego). Tugas kita yang kemudian dipandu oleh para nabi dan rasul, al-Quran, as-Sunnah, ulama-ulama, dan para pemimpin yang baik adalah mengoptimalkan potensi kebaikan itu dan meminimalkan potensi keburukan. Memang mengikis kenegatifan bukan perkara mudah. Sulit malah. Ia menyangkut mengenali dan mengendalikan ego yang luar biasa cerdasnya.

Sulit, tapi harus dilakukan. Kenapa ye? Kerana bila tidak, kesulitannya akan makin besar. Dan itu jelas membuat kita makin kecil saja di hadapan kenegatifan itu. Maka akan datang saatnya ketika potensi kebaikan kita sekerat. Maka di saat ini, kenekadan pun terjadi. Kita nekad untuk benar-benar berniat jadi negatif. Bila ini terjadi, perbezaan kita dengan iblis pun setipis hembusan nafas.

Sebelum itu terjadi, mengikis kenegatifan menjadi penting untuk dilakuan terus menerus. Maka lakukan langkah-langkah yang tepat. Maka kenegatifan yang membelenggu kita seperti : malas, menunda, berbohong, merokok, berjudi, minuman keras, dadah, kemarahan, kesedihan berlebihan, kesombongan, dan sebagainya akan terkikis.


Hari itu saya sedang-sedang melayari internet masa searching “how to be a good and successful human” saya tertarik dengan lima langkah dalam hal ini:

1. Niat Teguh

Segala sesuatu dimulai dari niat bukan? Dan segala tindakan letak nilainya ada pada niatnya. Maka niatkanlah untuk terus mengikis kenegatifan diri. Saya buat rumus niat teguh sebagai berikut : Niat X Teguh = Keinginan * Kesiapan untuk Belajar * Kesiapan hadapi masalah apapun.

Rumus niat teguh ini terdiri dari tiga hal tersebut. Dan dihubungkan dengan tanda perkalian, bukan penambahan. Maksudnya ketiga hal itu harus ada. Bila salah satu tak ada (nilainya kosong), kerana rumusnya dikali, maka nilai niatnya otomatik kosong juga.

2. Keputusan Detail dan Jelas

Niat harus ditingkatkan jadi keputusan detail dan jelas. Tanpa ini, niat akan menjadi sekadar omong-omong kosong je. Keputusan detail ini diantaranya:

· Kenegatifan apa yang akan dikikis?

· Akan lakukan perubahan drastis (sekaligus berubah) atau sedikit-sedikit (bertahap)?

· Daftar tindakan detail dan jelas.

· Orang-orang negatif mana yang akan kita tinggalkan?

· Situasi negatif mana yang menunjang terjadinya kenegatifan diri kita?

· Peralatan penunjang kenegatifan mana yang akan kita buang?

· bila semua hal itu akan dilakukan?

3. Melepas Kenikmatan Sekunder ( tak utama)

Kenapa kita melakukan hal-hal negatif sampai hal-hal itu jadi kebiasaan? Kerana kita merasakan adanya kenikmatan. Itulah kenikmatan sekunder. Secara primer kita tahu itu salah dan negatif. Tapi tindakan itu juga berikan kenikmatan. Nah, kerana kenikmatan ini lah maka kita melakukannya. Maka sedari bahwa kenikmatan itu sekunder saja sifatnya. Ertinya, ada kenikmatan primernya. Merokok itu nikmat. Bila niat telah teguh untuk berhenti merokok, maka mulailah tidak menginginkan kenikmatan sekundernya. Inginkan kenikmatan primer berhenti merokok. Rasakan kenikmatan ketika anda berhasil tak tergoda untuk merokok. Wuah, itu nikmat sekali tau… Kenikmatan yang berasal dari rasa kuasa atas diri anda sendiri.

4. Melakukan hal-hal positif

Tidak melakukan hal-hal negatif tidak cukup. Biasanya tidak tahan lama. Maka anda perlu lakukan hal-hal positif. Untuk menggantikan kekosongan yang ditinggalkan oleh hal-hal negatif. Beberapa waktu lalu, saya terlalu banyak tengok TV.... ;P Untuk mengikisnya, saya lakukan langkah-langkahnya. Saya berniat teguh. Saya buat keputusan detail dan jelas. Saya benci kenikmatan sekundernya. Dan saya gantikan waktu tengok TV untuk lakukan hal-hal positif. Seperti membaca, buat nota, ulangkaji dan sebagainya.

Seperti bak kata Dosen saya… Dr Indriani (antara my feveret dosen). Ini berkaitan dengan saraf di otak kita. Sebuah pemutusan hubungan antara sel-sel saraf akan permanen bila dibentuk hubungan baru. Contoh, Perselingkuhan akan benar-benar berakhir, bila selingkuh itu diakhiri dan dibangun hubungan sehat dan penuh cinta dengan pasangan kita. Bila hanya memutus perselingkuhan tanpa membangun hubungan sehat dan penuh cinta, maka akan terbentuk lagi hubungan selingkuh lagi. Apakah dengan selingkuhan yang lama atau dengan yang baru.

5. Lakukan hal-hal Produktif

Langkah ini penting agar perubahan dan kebaikan kita konsisten. Produktif beza dengan positif. Produktif pasti positif. Tapi positif belum tentu produktif. Macam tiap-tiap tengahari pergi makan. Itu positif. Tapi tak produktif. Buat catatan di facebook positif. (err..yeke? ;P) Produktifkah? Pasti...!!! tak produktif juga. Maka prinsip ke lima ini penting. Kemajuan berasal dari kegiatan produktif. Tapi kegiatan produktif tak dapat kita lakukan bila kegiatan positifnya tidak mempunyai matlamat sebenar.

Moral of da story... marilah kita sama-sama kikis sifat dan sikap negatif kita lah ye...

Semoga bermanfaat ye kawan-kawan.… Q(^-^)V



.::ANNAEM::.
-jakartabarat-

No comments: