Tuesday, September 28, 2010

::. Permainan Dunia .::




Inilah dunia
penuh dengan pemainan dan tipu daya
Yang sudah benar di buat salah
Yang salah dibenarkan
Yang benar takut berkata
Yang salah bangga dengan dosa-dosanya

Inilah dunia
Penuh dengan tipu daya
Demi harta dan kuasa
Manusia menikam teman seiring
Menggunting dalam lipatan
Demi harta dan kuasa
Manusia menjadi serigala bagi sesamanya
Menghancurkan persaudaraan

Inilah dunia
Penuh dengan tipu daya
Dan kemunafikan
Di hadapanmu di cari kesalahan  orang
Di hadapan orang di cari kesalahanmu
Di hari ini orang dipuji puji
Pada esok hari dicaci maki

Inilah permaian dunia
Penuh dengan tipu daya
Demi harta, pangkat dan kuasa
Ditumbuknya kiri dan kanan
Diinjaknya depan dan belakang

Inilah permainan dunia
Dikiranya harta dan takhta kunci bahagia
Nyata terjadi sebaliknya
Membuat gelisah dan resah bahkan putus asa
Semuanya menjadi semu
Semuanya menjadi fatamorgana
Kecuali Dia Yang Maha Ada

Inilah permaian dunia
Penuh dengan tipu daya
Hukum-hukum Tuhan diterbalikan
Yang halal dibuat susah untuk mendapatkannya
yang haram dibuatkan sarana untuk memudahkannya

Dan syaitan pun meninggalkan jejaknya
Tiada harta lebih berharga dari akal
Tiada kesendirian lebih sepi dari keangkuhan diri
Tiada kebijakan lebih baik dari hidup sederhana & terencana
Tiada kemuliaan lebih tinggi dari ketaqwaan
Tiada kawan karib lebih baik dari keluhurun budi
Tiada warisan lebih besar dari pendidikan
Tiada perdagangan lebih menguntungkan dari amal sholeh
Tiada laba melebihi paha Allah
Tiada iman lebih baik daripada rasa malu dan sabar
Tiada kehormatan diri lebih baik daripada tawdhu
Tiada kekayaan lebih baik dari kemurahan hati
Dan tiada dukungan lebih baik daripada nasehat yang tulus

Dunia memang permainan
Hanya orang-orang yang beriman
Yang tak sibuk dalam permainan itu
Dengan bekal iman dan taqwa
Di hadapinya dunia
Dengan mencari bekal sebanyak yang dia bisa
Guna menghadap dunia yang sesungguhnya

Di sana
Di akhirat
Tak ada lagi tempat bermain
Dan bukan tempat untuk bermain
Memang tak bisa main main lagi

Mereka yang beriman
Tak larut dalam permainan dunia
Tak hanyut dalam hiruk pikuk dunia
Tak tenggelam dalam gelombang dunia
Bagai ikan ditengah lautan masin tetap tawar
Tak terpengaruh apa-apa
Dimanapun dia berada
Tetap tersenyum
Dan Berbagi keindahan dunia milikNya
Dan menyapa dengan ketulusan dan penuh kesabaran....~







.:::ANNAEM:::.
-jakartabarat-
-selasa, 1700, 28092010-

Monday, September 27, 2010

::. Rasa Lemah .::








Aku tahu hanya Engkau yang tahu siapa aku, dan hanya Engkau yang mampu menuntunku agar aku mampu menghadapi halangan-halangan kehidupan yang penuh misteri ini dengan sikap yang tepat. Sehingga walau pahit sekalipun dengan kenyataan yang ada, tidak membuatku kehilangan untuk berbuat sesuatu untuk menjadi lebih baik, sesulit apapun keadaan tidak membuatku kehilangan kebahagiaan. Dan aku tidak berharap segalanya sesuai dengan keinginanku,dan aku hanya berharap agar aku mampu menghadapi  apapun yang terjadi, menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupanku. Walau kadang kala hati merasa tak berdaya disaat raga mengalami ujian dunia.

Sebagian orang mungkin apa bila sedang di uji, menghadapinya dengan keluh kesah dan menyalahkan orang lain. Mungkin aku harus meletakkan diri ini secara tepat, agar aku tidak selalu disibukan dengan memikirkan perkara  yang  tak perlu aku fikir. Sayang sekali jika masa ini terbuang banyak hanya untuk memikirkan hal-hal yang tidak penting. Sementara diri sendiri masih banyak yang harus diperbaiki. Lebih baik aku berkonsentrasi pada permasalahan yang penting, iaitu permasalahan yang ada pada diriku sendiri tentang Dia dan perasaan aku kepada si dia…


Hanya Allah swt yang mengetahui dan memahami bahawa apa kita memiliki waktu yang terbatas di dunia ini dan  kita semua tidak mengetahui bila waktu kita sudah habis -  kita perlu mulai hidup setiap hari sepenuhnya, seakan itu adalah hanya satu kehidupan yang kita miliki...



.:::ANNAEM:::.
-jakartabarat-
-isnin, 1700, 27092010-

Friday, September 24, 2010

::. Kenapakah...? .::


Aku berfikir....
bisakah aku mencintaimu?
bisakah aku memilikimu?
aku ingin mencintaimu
aku ingin bersamamu
aku ingin memberitahumu...

aku nekad!!!
pergi untuk mengucapkannya
Terasa langkah itu perlahan
jantung terasa berdegup kencang
sekeras aku ingin menyapamu

mulut terasa terkunci menatap sinar matamu
ingin meluahkan tapi tak berbalas kata
kesempatan yang terasa percuma

ku terasa mampu teriak pada dirinya dalam hati
aku menjerit dengan sekuat-kuatnya ……
dan terasa gemanya kemana-mana
semakin keras teriakkanku
akhirnya terucap dilisan......
aku cinta kamu …..!!!
aku cinta kamu …..!!!
aku cinta kamu …..!!!

............................~


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

“Bangun…bangun …bangun …dush2!!!”
”Dengar itu sudah azan subuh!”
“Oit, Jangan teriak-teriak macam tu... !!! aku ingat kene ............ ke ape?”
"Gi basuh muke...  semayang subuh tu !!!"

“Ya Allah aku menggigau rupanya….!!! terasa mimpi itu  benar... astagfirullah”


Q(~____________~)"
 














.:::ANNAEM:::.
-jakartabarat-
-jumaat, 0110, 24092010-

Saturday, September 18, 2010

::. Jangan segan menjawap " Allahu'alam .::


Gambar hiasan



Dalam al-Qur'an, Allah swt berfirman: "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur. (QS An-Nahl: 78)

Inilah keadaan gambaran manusia ketika pertama kali ia lahir ke dunia yang fana ini. Ia tidak mengetahui apa-apa, hanya menangis dan tidur yang boleh ia lakukan. Akan tetapi, Allah Yang Maha Pemurah memberikan kepadanya beberapa sarana dari anggota tubuhnya yang dapat dipergunakan untuk mengetahui dunia dan banyak hal yang masih asing baginya.

Pendengaran, penglihatan, dan hati (akal). Inilah sarana yang sangat berperan dalam menuntut ilmu. Iaitu untuk mendengar, melihat, dan memahami ayat - ayat atau tanda kebesaran Allah swt dengan tujuan agar manusia dapat mengetahui dan mewujudkan tujuan penciptaannya di muka bumi ini, untuk beribadah semata-mata kepada Allah.

Allah telah memberi peringatan dan ancaman yang keras bagi manusia dan jin yang tidak menggunakan pendengaran, penglihatan, dan hati mereka pada tempat semestinya yang diredhai dan diperintahkan Allah, iaitu untuk mentauhidkannya. Mereka digambarkan bagaikan binatang ternak, bahkan lebih hina.

Allah swt berfirman,  : "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.  Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS Al A'raf : 179).

Di antara manusia ada yang mampu menggunakan sarana-sarana di anggota tubuhnya untuk menuntut ilmu syar'i yang digali dari Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah. Merekalah para ulama dan penuntut ilmu di jalan Allah.

Namun, berapapun banyaknya pembendaharaan ilmu yang dimiliki oleh manusia, seluas apapun bidang ilmu yang mampu dikuasainya, hanyalah sedikit sekali dari pemberian pembendaharaan ilmu Allah 'Azza Wa Jalla. Allah berfirman,:"Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan kecuali hanya sedikit" (QS Al-Isra:85).

Hendaklah seorang alim mahupun penuntut ilmu mengetahui kadar ilmu yang ia miliki. Agar ia hanya berkata dan menjawab sebatas apa yang diketahuinya ketika ia memikul tangggung jawab untuk menjawab pertanyaan orang-orang awam. Selebihnya, ia hanya boleh menyerahkan kepada Allah dengan menjawab “Allahu A'lam” (Allah lebih mengetahui) atau Saya Tidak Tahu.

Ucapan ini bukanlah menunjukkan kebodohan seseorang, tapi malah merupakan suatu sikap yang sangat terpuji dan mulia, akhlaq mulia yang diwariskan dari Rasulullah dan para Sahabat Baginda, menunjukkan sifat wara' dan tawadhu' seseorang di hadapan syariat Allah. Kerana, di atas orang alim ada yang lebih alim.

Telah mendahului kita para hamba Allah yang mulia dalam mengakui ketidaktahuannya. Beberapa contoh di antaranya:

1. Para malaikat.

Firman Allah Dalam Al-Quran:
"Allah berkata kepada para malaikat, Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar! Para malaikat menjawab: Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana" (QS. Al-Baqarah: 31-32).

2. Rasulullah saw.

Firman Allah Dalam Al-Quran:
Katakanlah (hai Muhammad): Aku tidak meminta upah sedikitpun kepadamu (atas dakwahku), dan aku bukan termasuk orang yang mengada-ada" (QS Shad: 86).

Ibnu Mas'ud berkata: Barang siapa mengetahui sesuatu hendaklah ia berkata dengan pengetahuannya itu. Sedangkan yang tidak mengetahui hendaklah ia mengucapkan Allahu A'lam (Allah lebih mengetahui). Kerana, sesungguhnya Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya: Katakanlah (Ya Muhammad): Aku tidak meminta upah sedikitpun kepadamu (atas dakwahku), dan aku bukan termasuk orang-orang yang mengada-ada.

Begitu pula ketika Rasulullah saw ditanya oleh Malaikat Jibril (dalam sebuah hadith yang panjang) tentang bila terjadinya Hari Kiamat. Beliau menjawab: Tidaklah yang ditanya lebih mengetahui daripada yang bertanya. (HR Muslim).

3. Kisah para Sahabat Rasulullah dan para ulama yang berjalan mengikuti jejak mereka.

Di antaranya:

Abu Bakar. Beliau pernah ditanya tentang ayat-ayat Al-Quran. Beliau berkata: Bumi manakah yang akan menampungku, dan langit mana yang akan menaungiku (maksudnya kemanakah aku akan pergi melangkah), jika aku berkata tentang ayat-ayat dalam Kitab Allah, berbeda dengan maksud yang diinginkan Allah. Beliau merasa khawatir untuk menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an tanpa ilmu.

Ali bin Abi Thalib pernah ditanya tentang suatu permasalahan, beliau menjawab Saya tidak tahu. Kemudian beliau berkata lagi “Alangkah sejuknya hati ini” (tiga kali). Orang- orang bertanya:  Ya Amirul Mukminin, apa maksud perkataanmu itu ?. Beliau menjawab: iaitu apabila seseorang ditanya tentang sesuatu yang tidak diketahuinya ia menjawab Allahu A'lam.

Ibnu Umar pernah ditanya: Apakah ibu saudara dari pihak anda ikut mewarisi harta warisan ?. Beliau menjawab: Saya tidak tahu. Mereka bertanya lagi: Jadi anda tidak tahu dan kami pun tidak tahu ?. Ibnu Umar menjawab: Ya, pergilah ke ulama-ulama di Madinah dan tanyailah mereka. Setelah orang yang bertanya tadi berlalu, Ibnu Umar mencium kedua tangannya seraya berkata: Alangkah indahnya perkataan Abu Abdurrahman (Ibnu Umar) ketika ia ditanya yang tidak diketahuinya ia berkata ' Saya tidak tahu'.

Para Shahabat Rasulullah lainnya juga selalu menjawab
 pertanyaan-pertanyaan Rasulullah saw yang tidak mereka ketahui dengan ucapan Allahu wa Rasuluhu A'lam (Allah dan Rasulullah lebih mengetahui). Seperti kisah Umar bin Khattab ketika beliau ditanya Rasulullah tentang  lelaki berpakaian serba putih dan berambut hitam legam yang datang bertanya kepada Rasulullah masalah Islam, Iman, Ihsan, dan Hari Kiamat. Umar bin Khattab menjawab Allahu wa Rasuluhu A'lam (Allah dan Rasulullah lebih mengetahui)

Imam Asy-Sya'by pernah ditanya tentang sesuatu, beliau menjawab: Saya tidak tahu. Tapi beliau malah ditanya lagi: Apakah engkau tidak malu mengucapkan tidak tahu, sedangkan engkau seorang ahli fiqah di Iraq ?. Asy-Sya'by menjawab: Tetapi Malaikat tidak malu untuk berkata: 'Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang engkau ajarkan kepada kami'.

Ibnu Wahb berkata: Saya mendengar Imam Malik sering berkata 'saya tidak tahu', seandainya kami menulis ucapannya itu pasti akan memenuhi lembaran yang banyak.

Itulah ketawadhuan yang dimiliki oleh orang-orang yang terbaik dari umat ini, kemudian diwarisi oleh para ulama sesudah mereka. Mereka tidak segan untuk mengucapkan tidak tahu, dan tidak malu untuk mengucapkan Allahu A'lam.

Mereka sangat faham, bahawa ucapan itu tidak akan menurunkan derajat tingkat keilmuan mereka. Bahkan, ucapan itu menunjukkan keilmuan dan kefaqihan seseorang.

Kerana, hanya orang-orang bodohlah yang berani berbicara tanpa dilandasi ilmu. Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu secara sekaligus. Tetapi, Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ulama. Sehingga, apabila tidak tersisa lagi orang alim, manusia mengangkat pemimpin yang bodoh, mereka ditanyai dan berfatwa tanpa didasari ilmu, mereka sesat lagi menyesatkan" (HR Bukhari dan Muslim).


Waullahu'alam....~  Q(~_____^)







.:::ANNAEM:::.
-jakartabarat-
-Sabtu, 2340, 18092010-

Thursday, September 16, 2010

::. Aku Ingin Cinta PadaMu .::






ku rasakan hidupku makin tak keruan
ku rasakan hidupku makin tak teratur
ku rasakan hidupku berantakan
ku rasakan hidupku sulit dikendalikan
Aku rasa sungguh hina…
Aku rasa sungguh tak berguna…
Untuk itu, maafkanlah hambaMu ini Allah
Aku ingin cinta padaMu


hidupku penuh dengan buaian khayalan
hidupku penuh dengan rasa kecewa
hidupku penuh dengan fatamorgana
hidupku penuh dengan dosa
Aku rasa sungguh tak bernilai…
Aku rasa sungguh tak pantas dikasihani…
Untuk itu, maafkanlah hambaMu Tuhan
Aku ingin cinta padaMu


seringkali aku rasa aku sedang berdusta
hanya untuk hal-hal yang nista
Aku rasa sungguh bodoh…
Aku rasa sungguh sesal...
Untuk itu, maafkanlah hambaMu Tuhan
Aku ingin cinta padaMu


Aku rasa sungguh seperti sampah…
Aku rasa sungguh sangat serakah…
Untuk itu, Maafkanlah hambaMu Tuhan
Aku ingin cinta padaMu


aku cuba untuk berubah,
Memanjatkan do'a dan bermunajat,
Dengan ikhlas dan penuh ta'at
Duduk bersimpuh sambil memohon ampunanMu yang Maha Pengampun
Aku ingin menjadi hambaMu yang Kau cintai
Aku ingin menjadi hambaMu yang Kau kasihi
Untuk itu, Maafkanlah hambaMu Tuhan
Aku ingin cinta padaMu



Setiap saat kegelapan sedang menyelimuti dunia, Aku duduk termenung,
tadah tangan berdoa,
Sambil ku teteskan air mata ini, demi menggapai redhaMu ya Ilahi
Kerana aku CINTA padaMu ya Rabbi...~








.:::ANNAEM:::.
-jakartabarat-
-Isnin 1840, 16092010-