Kesedaran akan keterlibatan Allah bukan suatu alasan yang menyebabkan kita semakin malas. Tidak berusaha kerana hanya berharap pada takdir Allah. kita seharusnya menjadikan hal ini menjadi suatu dorongan kuat bagi kita. Inilah yang akan menjadi motivasi kita. Ada beberapa hikmah yang boleh kita ambil dari kesedaran kita akan keterlibatan Allah, iaitu:
Siapa yang boleh melawan takdir Allah? Jika kita ditakdirkan berhasil siapa yang boleh mencegahnya? Berlaku juga untuk sebaliknya kalau kita ditakdirkan untuk kecewa atau sedih meskpuni kita tidak melakukan apa-apa, kekecewaan atau kesedihan pasti menghampiri kita sehingga tidak ada pilihan bagi kita kecuali untuk berusaha.
Orang yang meyakini akan takdir Allah, dia akan selalu sabar setiap musibah menimpanya, kerana semuanya dari Allah. Dia akan menyambut musibah itu dengan tegar, setegar gunung atau setegar karang diterjang ombak laut. Tanpa goyah sedikit pun...~
Kita akan redha terhadap apa yang diberikan Allah dan qana’ah akan rezeki yang Dia berikan kepada kita. Sehingga kalau kita sudah berusaha tetapi takdir bicara lain, kita akan redha dengan kegagalan yang dia alami, kerana semua dari Allah. Tidak ada alasan untuk tidak redha. Pengaruh dari sikap ini dia akan bersungguh-sungguh mencari rezeki dan dengan cara yang benar.
Orang yang yakin dengan takdir, dia akan menerima apa yang diberikan Allah kepadanya. Sikap ini akan melahirkan kekuatan jiwa, tidak akan kecewa, sedih, putus asa, dan sikap-sikap “cengeng” lainnya. Dia yakin apa yang terjadi pada dirinya adalah yang terbaik bagi dia.
Orang yang yakin akan takdir Allah akan memiliki harga diri kerana yakin apa yang dia miliki bukan berasal dari manusia tetapi dari Allah semata-mata. Jika pun ada peranan manusia, itu hanya sebagai perantara saja. Harga diri ini akan menjadi sumber kekuatan luar biasa, sehingga dia boleh mencurahkan semua potensinya.
Orang yang yakin akan takdir, akan yakin pula bahawa segala musibah tidak akan membuatnya takut dan pengecut. Dia tenang terhadap apapun yang akan dan telah terjadi kerana semua kehendak Allah. Dia tidak akan ragu melakukan apapun kerana hasil adalah keputusan Allah setelah dia berusaha. Dia tidak akan menyesali masa lalu, dia yakin dengan masa kini, dan berani menghadapi hari esok.
- Berorientasi ke Depan dan “Doing The Best”
Orang yang yakin akan kekuatan Allah, sabar, redha, qana’ah, menerima apa adanya, memiliki harga diri, tenang, dan damai terhindar dari penyesalan masa lalu, berani menghadapi realiti, bebas dari rasa persimis, dia tidak mendapatkan jalan lain kecuali berorientasi ke depan menuju yang lebih baik, bertumbuh, dan melakukan pekerjaan sebaik mungkin.
Manusia mempunyai kemampuan terbatas sesuai dengan ukuran yang diberikan oleh Allah kepadanya. Ini merupakan salah satu ukuran atau batas kemampuan yang dianugerahkan Allah kepadanya. Ia tidak mampu melampauinya, kecuali jika ia menggunakan akalnya untuk menciptakan satu alat, namun akalnya pun, mempunyai ukuran yang tidak mampu dilampaui. Di sisi lain, manusia berada di bawah hukum-hukum Allah sehingga segala yang kita lakukan pun tidak terlepas dari hukum-hukum yang telah mempunyai kadar dan ukuran tertentu. Hanya saja kerana hukum-hukum tersebut cukup banyak, dan kita diberi kemampuan memilih -tidak sebagaimana matahari dan bulan misalnya- maka kita dapat memilih yang mana di antara takdir yang ditetapkan Tuhan terhadap alam yang kita pilih. Api ditetapkan Tuhan panas dan membakar, angin dapat menimbulkan kesejukan atau dingin; itu takdir Tuhan -manusia boleh memilih api yang membakar atau angin yang sejuk. Di sinilah pentingnya pengetahuan dan perlunya ilham atau petunjuk Ilahi.
Wallahu ‘alam….~
dihempas gelombang, dilemparkan angin
teresah kubersedih, senang kubahagia
di dunia yang akan nanti berakhir sunyi
Setiap langkah kaki didalam rencanaNya
semua berjalan dalam kehendakNya
nafas, hidup, cinta dan segalanya
dan takdir menjalani segala kehendakMu Yaa Rabbi
kuberserah... kupasrah... hanya kepadaMu Yaa Rabbi
bila mungkin ada luka kau cuba senyumlah
bila mungkin tawa kau cuba bersabarlah
kerna air mata tak abadi akan hilang berganti
bila mungkin hidup hampa kecewa dirasa
mungkinkah diri ini lupakan Dia
mungkinkah hati merindukan Dia
kerna hanya denganNya hati tenang damai jiwa dalam dada...~
* when you have feeling like giving up, just remember you held on for so long in the 1st place...~